Tentang Penulis

Biodata Penulis dan Editor


Penulis, Muhamad Nasir


Lahir di Desa Beringin, Muaraenim, Sumsel, 16 Mei 1969, Muhamad Nasir menamatkan SDN 33 Tanjungkarang tahun 1983, lalu menyelesaikan SMPN 3 Tanjungkarang tahun 1985, dan menuntaskan SMAN Wayhalim Tanjungkarang tahun 1987.
Sempat menganggur satu tahun, putra tunggal Maryam dan Puadi Zen ini melanjutkan pendidikan di STKIP PGRI Palembang (kini Universitas PGRI Palembang) dan selesai tahun 1994. Bakat menulisnya telah diasah sejak kuliah dengan mengirimkan berbagai tulisan ke Sriwijaya Post dan Sumatera Ekspres serta beberapa media mingguan sejak tahun 1991. Usai menyelesaikan studi hingga sekarang, suami dari Nurjanah ini mengabdi di almamaternya sebagai dosen luar biasa. Tahun 1996, dia bergabung di Sumatera Ekspres sebagai copy editor dan menyatakan keluar tahun 2000. Lalu, tahun itu pula bergabung dengan Koran Transparan sampai 2001.
Sejak bergabung dengan Sumatera Ekspres, tugas mengajarnya di Universitas PGRI Palembang dilepaskan dan berlanjut setelah tak lagi bergabung lagi dengan Transparan tahun 2001. Saat itu, dia bergabung di Harian Sore Sinar Harapan hingga kini.
Selain di Sinar Harapan, ayah dari Carisna Aprianti dan Muhamad Nurhidayatullah Pascadh ini sempat bergabung dengan beberapa media, seperti Tabloid Suara Daerah dan Majalah Forum. Selain itu, sejak 2005 juga bergabung dengan Harian Bisnis Indonesia hingga sekarang.
Di penerbitan daerah, juga sempat mengelola Media Publik sebagai Redaktur Pelaksana, Grha Media, media internal REI Sumsel sebagai Pemimpin Redaksi, dan Surat kabar Agung Post sebagai Redaktur Pelaksana. Di bidang fotografi, tercatat sebagai stringer Kantor Berita Antara untuk wilayah Sumsel.
Dalam dunia tulis-menulis, Buku “Batang Waktu” yang merupakan kumpulan tulisan Bangun P Lubis (wartawan Suara Pembaruan) Muhamad Nasir menjadi editor. Lalu, Buku “Jejak Politik Syahrial Oesman” ditulisnya tahun 2005 bersama Bangun P Lubis dan Syamsul Hidayah (Wartawan Sriwijaya Post).
Cerpen-cerpen yang dihimpun oleh Arif Ardiansyah (wartawan Tempo) dalam kumpulan cerpen ini, merupakan karya yang terserak dan tersebar yang dipilih dan dipilah dari puluhan karya Muhamad Nasir.